
- by Redaksi 2
- 25 Juni 2025
Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia: Peluang dan Tantangan di Era Digital
UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan bagian penting dari roda perekonomian Indonesia. Hampir di setiap sudut kota dan desa, kita bisa menemukan UMKM dalam berbagai bentuk, seperti: warung makan, toko kelontong, pengrajin lokal, hingga bisnis rumahan berbasis online. Jumlahnya sangat besar dan kontribusinya terhadap ekonomi nasional pun tidak bisa dipandang sebelah mata.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja. Artinya, keberadaan UMKM bukan hanya penting untuk pertumbuhan ekonomi, tapi juga untuk membuka lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan sosial.
Peluang UMKM di Era Digital
Masuknya era digital membawa angin segar bagi pelaku UMKM. Dengan teknologi yang terus berkembang, UMKM punya kesempatan lebih luas untuk naik kelas. Dulu, mungkin usaha kecil hanya bisa melayani pelanggan di sekitar lingkungan. Sekarang, lewat platform e-commerce, media sosial, dan aplikasi jual beli, mereka bisa menjangkau pelanggan dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
Digitalisasi juga bisa membuat pengelolaan bisnis jadi lebih mudah. Misalnya, pencatatan keuangan bisa dilakukan lewat aplikasi, promosi bisa dilakukan secara online tanpa harus mengeluarkan biaya besar, dan pemesanan barang bisa lebih cepat lewat sistem online. Selain itu, hadirnya fintech (layanan keuangan berbasis teknologi) juga memudahkan UMKM dalam mengakses pinjaman atau modal usaha, yang sebelumnya cukup sulit dijangkau lewat bank konvensional.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Walau peluang terbuka lebar, jalan menuju transformasi digital bagi UMKM tetap penuh tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah rendahnya literasi digital. Masih banyak pelaku UMKM yang belum terbiasa menggunakan teknologi atau bahkan belum punya akses internet yang stabil, terutama di daerah-daerah terpencil.
Masalah lain adalah soal permodalan. Meskipun sekarang banyak pilihan pinjaman online, tak semua pelaku UMKM paham cara mengaksesnya atau memenuhi persyaratannya. Ditambah lagi, persaingan di dunia digital juga sangat ketat. UMKM harus bersaing bukan hanya dengan bisnis lokal, tapi juga produk-produk dari luar negeri yang masuk lewat platform digital. Belum lagi soal sumber daya manusia. Banyak UMKM dikelola secara tradisional, tanpa sistem manajemen yang tertata. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan usaha mereka, apalagi di era yang serba cepat seperti sekarang.
Langkah untuk Mendukung UMKM
Supaya UMKM bisa terus berkembang di era digital, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah bisa memperluas pelatihan digital, memberikan bantuan modal, dan menciptakan kebijakan yang mempermudah UMKM untuk go digital. Swasta juga bisa terlibat lewat program pendampingan atau kemitraan. Sementara itu, masyarakat bisa membantu dengan cara sederhana, seperti memilih membeli produk lokal.
UMKM punya potensi besar untuk menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia di masa depan. Dengan dorongan yang tepat dan akses yang merata terhadap teknologi, UMKM bisa terus tumbuh, berinovasi, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas. **(Salsabila, Penulis adalah mahasiswa semester II, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pamulang, Tangerang, Banten)